Senin, 18 Oktober 2010

pendokumentasian


Tabel 1. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan








 









7 Langkah Varney
5 Langkah
(Kompetensi Bidan)
SOAP/Notes
Data
Data
Subjektif
Objektif
Masalah/Diagnosa


Assessment/
Diagnosa


Assessment/
Diagnosa
Antisipasi Masalah Potensial/Diganosa lain
Menetapkan kebutuhan segera untuk konsultasi, kolaborasi
Perencanaan
Perencanaan
Plan :
a.    Konsul
b.    Tes Lab
c.    Rujukan
d.    Pendidikan/
     Konseling
e.    Follow Up

Implementasi
Implementasi
Evaluasi
Evaluasi
Sumber : Simatupang EJ, 2006. halaman 62



BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “A” DENGAN POST OP HISTEREKTOMI RADIKAL INDIKASI CA SERVIKS STADIUM  I  B DI  RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR
TANGGAL 19 S.D. 21 JUNI 2010
No. Register               : 04 05 12
Tanggal Masuk          : 15 Juni 2010, jam 08.45 Wita
Tanggal Operasi        : 18 Juni 2010, jam 10.30 Wita
Tanggal Pengkajian            : 19 Juni 2010, jam 09.30 Wita
A.   Langkah I. Identifikasi Data Dasar
1.    Identitas Ibu / Suami
Nama                           : Ny. “A" / Tn. “N”
Umur                            : 44 Tahun / 53 Tahun
Nikah/Lamanya         : 2 kali / ± 19 Tahun
Suku                            : Makassar / Bugis
Agama                         : Islam / Islam
Pendidikan                 : SMA / SMA
Pekerjaan                   : IRT / Wiraswasta
Alamat                         : Jl. Manunggal 31/6




27
 
 

2.    Riwayat Penyakit Sekarang
a.    Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri luka pada bekas operasi histerektomi terutama saat bergerak
b.    Riwayat keluhan utama
1)    Ibu dioperasi tanggal 18 Juni 2010 jam 10.30 - 11.10 Wita
2)    Rasa nyeri mulai dirasakan setelah operasi tanggal 18  Juni 2010 jam 16. 35 Wita.
3)    Usaha klien mengatasi nyeri dengan berbaring dan mengurangi aktifitas.
3.    Riwayat obstetri dan reproduksi
a.    PIII AIII
b.    Menarche umur 14 tahun
c.    Siklus haid teratur 28 sampai 30 hari dan tidak ada dismenorea
4.    Riwayat kehamilan / persalinan / nifas yang lalu
No
Kehamilan
Tahun
Umur
Kehamilan
Jenis persalinan
BBL (gr)
PBL (cm)
JK
Masa nifas
1
2
3
4
5
6
Abortus
Abortus
Abortus
keempat
kelima
Keenam
1992
1993
1995
1998
2001
2004
16 minggu
20 minggu
18 minggu
Aterm
Aterm
Aterm



Normal
Normal
Normal
200
500
350
2500
3000
2800
16
22
18
49
51
50
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
baik
baik
baik
Normal
Normal
Normal 




5.    Riwayat keluarga berencana
Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik
6.    Riwayat kesehatan yang lalu
a.    Ibu tidak riwayat penyakit DM, jantung dan asma
b.    Ibu tidak ada riwayat alergi
c.    Ibu tidak pernah mengalami penyakit serius sampai dioperasi
7.    Riwayat kehidupan sehari-hari
a.    Makan 3 kali sehari : nasi, ikan dan sayur
b.    Pola minum : kurang lebih 5 sampai 6 gelas perhari setelah masuk rumah sakit.
c.    Pola BAB biasa
d.    Pola BAK lancar
e.    Pola istirahat tidur
1)    Tidur siang jam    : 14.00 – 15.00 Wita
2)    Tidur malam         : 21.00 – 05.00 Wita
3)    Setelah sakit, jam tidur klien tidak menentu
f.     Personal hygiene
1)    Mandi 2 kali sehari
2)    Keramas 2 kali seminggu
3)    Sikat gigi tiap kali mandi
8.    Data psikososial, spiritual dan ekonomi
a.    Ibu sangat berharap cepat sembuh dan kembali kerumah.
b.    Ibu sering menanyakan tentang keadaannya
c.    Dalam pengambilan keputusan selalu dibicarakan terlebih dahulu bersama suami dan keluarga. 
d.    Ibu sering berdoa dan menyerahkan kondisinya kepada Tuhan yang Maha Esa   
e.    Pendapatan cukup untuk biaya hidup sehari-hari
9.    Pemeriksaan fisik
a.    Keadaan umum nampak lemah
TB : 156 cm, BB = 45 kg, BB sebelum sakit 56 kg
b.    Kesadaran komposmentis
c.    Tanda-tanda vital :
1)    Tekanan Darah    : 110/80 mmHg
2)    Nadi                       : 80 x/menit
3)    Suhu                      : 37 0C
4)    Pernafasan           : 20 x/menit  
d.    Sementara terpasang infus dext 5% botol secara IV 28 tetes/menit
e.    Inspeksi dan palpasi
1)     Kepala               :  Rambut tidak mudah rontok, tidak ada benjolan pada kulit kepala, kulit kepala bersih.
2)     Wajah                :  Ekspresi wajah tampak meringis terutama jika bergerak
3)     Mata                   :  Konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterus
4)     Mulut dan Gigi  :  Mulut tampak bersih, gigi tidak ada yang caries dan tanggal.
5)     Telinga               :  Tidak nampak adanya serumen
6)     Leher                  :  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kalenjar limfe dan pembesaran vena jugularis.
7)     Payudara           :  Simetris kiri dan kanan dan tidak teraba massa
8)     Perut                  :  tampak luka bekas operasi memanjang ± 20 cm ditutupi verband dan tidak ada perembesan cairan, ada nyeri tekan dan massa tumor tidak teraba.
9)     Ekstimitas           :Tidak ada oedema dan varices pada ekstremitas bawah
B.   Langkah II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual
Post Op Hari I dengan masalah nyeri luka bekas operasi dan kecemasan
1.    Post Op Hari I
a.    Data Subjektif
Ibu dioperasi tanggal 18 Juni 2010 Jam 10.30 Wita.
b.    Data Objektif
1)    Keadaan umum ibu masih nampak lemah.
2)    Tanda-tanda vital :     TD   : 110/80 mmHg      P : 20 x /menit
                                              N    : 80 x /menit            S : 37 0C
c.    Analisa dan Interpretasi Data
Ibu nampak sangat lemah setelah operasi disebabkan oleh pemberian obat anastesi sebelum operasi. (Wiknjosastro H, 2002)
2.    Nyeri Daerah Luka Bekas Operasi
a.    Data Subjektif
Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi.
b.    Data Objektif
1)    Ekspresi wajah ibu tampak meringis terutama saat bergerak.
2)    Tampak luka bekas operasi memanjang ± 20 cm ditutupi verband
3)    Nyeri tekan pada luka bekas operasi.
c.    Analisa dan Interpretasi Data :
Terputusnya kontuinitas jaringan otot, kulit dan serabut akibat dari regangan otot abdomen yang berlebihan saat operasi dengan adanya luka ini maka dapat merangsang ujung-ujung saraf sehingga timbul rasa nyeri. (Wiknjosastro H, 2000).

C.   Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
  1. Potensial terjadinya Infeksi luka bekas operasi
a.    Data Subjektif
1)    Ibu mengatakan dioperasi tanggal 18 Juni 2010 Jam 10. 30 Wita.
2)    Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi.
b.    Data Objektif
1)    Tampak jahitan pada luka bekas operasi ± 20 cm ditutupi verband
2)    Nyeri tekan pada luka bekas operasi.
3)    Luka bekas operasi masih basah.
c.    Analisis dan Interpretasi
Pada daerah luka bekas operasi merupakan tempat yang lembab dan tempat berkembangbiaknya mikroorganisme karena adanya pengeluaran bercak darah sehingga kuman bisa masuk sampai ke endometrium sebab ostium internum masih terbuka apalagi ada luka yang memudahkan kuman patogen masuk yang dapat menimbulkan infeksi. (Wiknjosastro, 1999).
D.   Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan Kolaborasi
Ada data yang menunjang untuk kolaborasi.


E.   Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
1.   Tujuan
a.   Luka bekas operasi sembuh
b.   Nyeri berkurang.
c.   Tidak terjadi infeksi.
d.   Kecemasan teratasi.
2.   Kriteria
            a.   Keadaan umum ibu baik.
            b.   Tanda-tanda vital dalam batas normal.
TD  : 100/70 – 130/90 mmHg
N    : 70 – 90 x /menit
P    : 16 – 24 x /menit
S    : 36 – 370C
            c.   Ibu tidak mengeluh nyeri.
            d.   Ekspresi wajah ibu cerah.
            e.   Luka bekas operasi tetap kering.
             f.   Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, panas, nyeri tekan dan bernanah.
3.   Rencana Tindakan
a)  Observasi tanda-tanda vital
Rasional :       Tanda vital merupakan suatu indikator untuk mengetahui keadaan ibu.
b)  Anjurkan ibu istirahat yang cukup
Rasional :       Istirahat yang cukup memberikan kesempatan otot dan otak untuk relaksasi setelah mengalami proses operasi sehingga pemulihan tenaga serta stamina ibu dapat berlangsung dengan baik.
c)   Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Rasional :       Makanan yang bergizi akan memenuhi kebutuhan akan gizi serta membantu proses pembentukan sel-sel yang rusak akibat operasi dan mempercepat penyembuhan.
d)  Jelaskan perubahan pasca operasi
Rasional :       Agar ibu mengetahui dan mengerti tentang perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi dalam pasca operasi hingga ibu dapat menerima perubahan tersebut.
e)  Ukur tinggi fundus uteri setiap hari.
Rasional :       Pemeriksaan TFU merupakan salah satu cara untuk mengetahui bahwa proses involusio berjalan normal. TFU mengalami penurunan 1 cm /hari.
f)   Observasi pengeluaran bercak darah tiap hari.
Rasional :       Adanya perubahan warna, bau, banyaknya dan perpanjangan bercak darah merupakan tanda terjadinya infeksi yang disebabkan involusio yang kurang baik.
g)  Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini.
Rasional :       Dengan mobilisasi akan mempercepat proses involusio dan sirkulasi darah ke jaringan lancar.
h)  Beri penjelasan tentang personal hygiene yaitu mengganti pembalut dan pakaian dalam bila basah.
Rasional :       Dengan melakukan kebersihan diri dapat memberikan rasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi terutama daerah luka bekas operasi.
i)    Jelaskan penyebab nyeri.
Rasional :       Dengan mengetahui penyebab nyeri, ibu dapat memahami dan mengerti timbulnya nyeri yang dirasakan.
j)    Lakukan perawatan pada luka bekas operasi.
Rasional :       Perawatan pada luka bekas operasi untuk mempercepat penyembuhan luka dan menghambat atau membunuh kuman.
k)   Penatalaksanaan pemberian antibiotik, vitamin dan etabion.
Rasional :       Amoxicilin 500 mg merupakan golongan antibiotik yang dapat membunuh mikroorganisme penyebab infeksi dan etabion yang mengandung 250 mg Ferro Glukonat, 50 mg, Vitamin C, 1 mg asam folat, 25 mg sorbitol yang berfungsi untuk menggantikan jaringan atau sel-sel yang rusak.
F.    Langkah VI. Implementasi Asuhan Kebidanan
Tanggal 19 Juni 2010 Jam 09. 30 Wita
(1)  Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD   : 110/80 mmHg                   P   : 20 x /menit
N     : 80 x /menit                        S   : 37 0C
(2)  Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam dan ibu dapat beristirahat dengan tenang.
(3)  Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu mengandung karbohidrat protein, vitamin A, C, D, dan ibu mengerti tentang makanan yang bergizi.
(4)  Menjelaskan perubahan pasca operasi yaitu perasaan sakit pada perut bagian bawah disebabkan kontraksi rahim dan bercak darah yang berupa cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dan ibu mengerti tentang perubahan pasca operasi.
(5)  Mengobservasi pengeluaran bercak darah.
(6)  Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan ibu berjalan-jalan di sekitar tempat tidur.
(7)  Memberi penjelasan tentang personal hygiene yaitu sering mengganti pembalut dan pakaian dalam bila basah.
(8)  Menjelaskan penyebab nyeri yaitu nyeri daerah luka bekas operasi disebabkan karena terputusnya kontinuitas jaringan otot, kulit dan serabut saraf akibat dari regangan otot abdomen yang berlebihan. Dengan adanya luka ini maka dapat merangsang ujung-ujung saraf sehingga timbullah rasa nyeri dan ibu bisa mengerti.
(9)  Melakukan vulva hygiene yaitu membersihkan vulva menggunakan kapas sublimat dan melakukan vagina toilet dengan cara menggunakan gaas steril dan bethadine untuk membersihkan vagina dengan tampon tang hingga bersih.
(10)   Penatalaksanaan pemberian obat yaitu amoxicilin 500 mg 3x1, dan etabion 1x1.
G.   Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Tanggal 19 Juni 2010 Jam 10. 00 Wita
(1)  Post op berlangsung normal ditandai :
a.    Keadaan umum ibu baik.
b.    Ibu dapat beristirahat dengan tenang.
c.    Tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD   : 120/80 mmHg
N     : 78 x /menit

P     : 22 x /menit
S     : 36.5 0C
d.    Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang dianjurkan dan melakukan personal hygiene.
(2)  Nyeri luka bekas operasi belum berkurang ditandai :
a.    Ibu masih mengeluh nyeri pada luka bekas operasi.
b.    Ekspresi wajah ibu masih meringis bila bergerak.
c.    Nyeri tekan pada luka bekas operasi.
(3)  Potensial terjadi infeksi ditandai dengan :
a.    Luka bekas operasi masih basah.
b.    Nyeri tekan pada bekas operasi.

PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN  PADA   NY.  “A” DENGAN POST OP HISTEREKTOMI RADIKAL INDIKASI CA SERVIKS STADIUM  I B
 DI   RUMAH  SAKIT  BHAYANGKARA  MAPPA  OUDANG  MAKASSAR
TANGGAL 19 S.D. 21 JUNI 2010
No. Register                          : 04 05 12
Tanggal Masuk                    : 15 Juni 2010, jam 08.45 Wita
Tanggal Operasi                  : 18 Juni 2010, jam 10.30 Wita
Tanggal Pengkajian            : 19 Juni 2010, jam 09.30 Wita
A.   Identitas Ibu / Suami
1.    Nama                                   : Ny. “A" / Tn. “N”
2.    Umur                                   : 44 Tahun / 53 Tahun
3.    Nikah/Lamanya     : 2 kali / ± 19 Tahun
4.    Suku                                   : Makassar / Bugis
5.    Agama                     : Islam / Islam
6.    Pendidikan                         : SMA / SMA
7.    Pekerjaan               : IRT / Wiraswasta
8.    Alamat                     : Jl. Manunggal 31/6
B.   Data Subjektif
1.    Ibu di operasi tanggal 18 Juni 2010 jam 10. 30 - 11.10 wita
2.   
40
 
Ibu mengeluh nyeri pada luka bekas operasi histerektomi terutama saat bergerak.
3.    Rasa nyeri mulai dirasakan setelah operasi tanggal 18 Juni 2010 sekitar jam 18.00 wita.
C.   Data Objektif
  1. Keadaan umum ibu masih nampak lemah.
  2. Ekspresi wajah ibu meringis saat bergerak.
  3. Tampak jahitan pada abdomen ± 20 cm ditutupi verband.
  4. Nyeri tekan pada luka bekas operasi.
  5. Tanda-tanda vital :
TD   : 110/80 mmHg
N     : 80 x /menit
P     : 20 x /menit
S     : 37 0C

D.   Assesment
Post op hari I dengan masalah nyeri luka bekas operasi dan kecemasan serta potensial terjadi infeksi.
E.   Planning
Tanggal 19 Juni 2010 Jam 09.30 Wita.
1.    Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD   : 120/80 mmHg.               P  : 20 x /menit.
N     : 78 x /menit.                     S  : 36,50C
2.    Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam, malam 7-8 jam dan ibu dapat beristirahat dengan tenang.
3.    Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin A, C, D dan ibu mengerti tentang makanan bergizi.
4.    Menjelaskan perubahan pasca operasi yaitu perasaan sakit pada perut bagian bawah disebabkan kontraksi rahim dan adanya bercak darah yang berupa cairan secret yang berasal kavum uteri dan vagina serta dan ibu mengerti tentang perubahan pasca operasi.
5.    Mengukur tinggi fundus uteri yaitu 1 jari bawah pusat.
6.    Mengobservasi pengeluaran bercak darah.
7.    Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan ibu berjalan-jalan di sekitar tempat tidur.
8.    Memberi penjelasan tentang personal hygiene yaitu sering mengganti pembalut dan pakaian dalam bila basah.
9.    Menjelaskan penyebab nyeri yaitu daerah luka bekas operasi disebabkan karena terputusnya kontinuitas jaringan otot, kulit dan serabut saraf akibat dari regangan otot abdomen yang berlebihan. Dengan adanya luka ini maka dapat merangsang ujung-ujung saraf sehingga timbullah rasa nyeri dan ibu bisa mengerti.
10.   Melakukan vulva hygiene yaitu membersihkan vulva dengan menggunakan kapas sublimat dan melakukan vagina toilet dengan menggunakan gaas steril dan betadine untuk membersihkan vagina dengan tampon tang hingga bersih.
11.   Penatalaksanaan pemberian obat yaitu Amoxicilin 500 mg 3x1, dan etabion 1x1.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN PADA NY. ”A”  DENGAN
POST OP HISTEREKTOMI RADIKAL DALAM BENTUK SOAP
TANGGAL 20 JUNI 2010
A.   Data Subjektif
1.    Ibu mengatakan nyeri pada daerah luka bekas operasi dan perut bagian bawah.
2.    Ibu sudah mulai jalan-jalan.
B.   Data Objektif
1.    Ekspresi wajah ceria.
2.    Luka bekas operasi masih basah.
3.    Nyeri tekan pada luka berkas operasi.
4.    Tanda-Tanda vital :
TD   : 120/80 mmHg
N     : 80 x /menit
P     : 24 x /menit
S     : 36,50C
C.   Assesment
Post op hari II, nyeri luka bekas operasi dan potensial terjadi infeksi





44
 
 

D.   Planning
Tanggal 20 Juni 2010 Jam 09.15 Wita.
1.    Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD   : 120/80 mmHg               P  : 24 x /menit.
N     : 80 x /menit.                    S  : 36,5 0C
2.    Menganjurkan ibu tetap istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam, malam 7-8 jam dan ibu dapat beristirahat dengan tenang.
3.    Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin A, C, D dan ibu mengerti tentang makanan bergizi.
4.    Mengobservasi pengeluaran bercak darah.
5.    Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan ibu berjalan-jalan.
6.    Memberi penjelasan tentang personal hygiene yaitu sering mengganti pembalut dan pakaian dalam bila basah.
7.    Melakukan perawatan vulva hygiene dan vagina toilet yaitu luka bekas operasi di kompres dengan gaas  dan bethadine.
8.      Penatalaksanaan pemberian obat yaitu amoxicilin 500 mg 3x1, dan etabion 1x1.


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN PADA NY. ”A”  DENGAN
POST OP HISTEREKTOMI RADIKAL DALAM BENTUK SOAP
TANGGAL 21 JUNI 2010
A.   Data Subjektif
  1. Ibu mengatakan sudah bisa jalan-jalan keluar kamar dan duduk dengan nyaman.
  2. Ibu mengatakan nyeri luka bekas operasi berkurang.
B.   Data Objektif
1.    Ekspresi wajah ceria.
2.    Nyeri sudah berkurang.
3.    Luka bekas opersi sudah mulai kering.
4.    Tanda-tanda vital :
TD   : 110/80 mmHg                       N    : 80 x /menit
P     : 20 x /menit                             S    : 36,50C.
C.   Assesment
Post op hari II dengan masalah nyeri luka bekas operasi dan potensial terjadi infeksi.
D.   Planning
Tanggal 21 Juni 2010, Jam 09.00 Wita.
1.    Mengobservasi tanda-tanda vital :
TD   : 110/80 mmHg                 P     : 24 x /menit.
46
 
N     : 80 x /menit.                      S     : 36,50C
2.    Menganjurkan ibu tetap istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam, malam 7-8 jam dan ibu dapat beristirahat dengan tenang.
3.    Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu yang mengandung karbonhidrat, protein, vitamin A, C, D dan ibu mengerti tentang makanan bergizi.
4.    Mengobservasi pengeluaran bercak darah.
5.    Ibu tetap mobilisasi dini dan ibu berjalan-jalan.
6.    Memberi penjelasan tentang personal hygiene yaitu sering mengganti pembalut dan pakaian dalam bila basah.
7.    Melakukan perawatan vulva hygiene dan vagina toilet yaitu luka bekas operasi di kompres dengan gaas dan bethadine.
8.      Menganjurkan ibu untuk tetap makan obat sesuai aturannya yaitu Amoxicilin 500 mg 3x1, dan Etabion 1x1.
                          
  







BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas kesenjangan antara teori dan studi kasus dalam pelaksanaan Asuhan Kebidanan dengan gangguan sistem reproduksi pada Ny. “A" Post Op Histrektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar Tanggal 19 s.d. 21 Juni 2010.
Pembahasan ini disusun berdasarkan atas dasar asuhan yang nyata dengan menggunakan pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah.
A.  Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Pada tahap pengkajian, penulis tidak menemui masalah/hambatan yang berarti karena pada saat pengumpulan data baik pasien maupun dari keluarga selalu terbuka dalam memberikan informasi yang diperlukan sehingga memudahkan untuk memperoleh data-data yang diinginkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Data yang diambil oleh penulis terfokus pada masalah yang dialami klien.
47
 
Pada tinjauan kasus yaitu melalui pengkajian pada anamneses dan pemeriksaan fisik ditemukan, ibu mengeluh nyeri luka bekas operasi terutama saat bergerak, keadaan umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dan tampak luka operasi memanjang ± 20cm ditutpi verband serta tidak ada pembesaran cairan darah.
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan hasil studi kasus pada Ny. “A" Post Op Histrektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar Tanggal 19 s.d. 21 Juni 2010.
B.   Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Dalam menegakkan suatu diagnosa atau masalah kebidanan harus berdasarkan pada pendekatan asuhan kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data subjektif maupun data objektif yang diperoleh dari pengkajian yangtelah dilaksanakan serta pemeriksaan penunjang lainnya.
Diagnosa kanker serviks ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan. Pada studi kasus Ny. “A" diperoleh diagnosa atau masalah aktual yaitu Post Op Histerektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B dengan nyeri luka bekas operasi berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang laboratorium.
Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara kasus yang ditemukan dengan tinjauan pustaka.

C.   Langkah III. Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial
Pada tinjauan manajemen asuhan kebidanan dilakukan identifikasi masalah potensial selain dari diagnosa atau masalah aktual yaitu mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi.
Dari hasil asuhan kebidanan pada Ny. “A" Post Op Histerektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B dapat diidentifikasi masalah potensial terjadi infeksi pada daerah bekas operasi merupakan tempat yang lembab dan tempat berkembangbiaknya mikroorganisme karena adanya pengeluaran bercak darah sehingga kuman bisa masuk sampai ke endometrium sebab ostium internum masih terbuka apalagi ada luka yang memudahkan kuman patogen masuk yang dapat menimbulkan infeksi.
Dengan demikian apa yang dijelaskan pasa tinjauan kasus secara gari besar tidak ditemukan adanya kesenjangan.
D.   Langkah IV. Perlunya Tindakan Segera / Kolaborasi
Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan maka tindakan segera yang dapat dilakukan oleh bidan sesuai wewenangnya adalah melakukan kolaborasi dengan dokter untuk segera dilakukan penanganan yang cepat dan tepat pada klien agar masalah nyeri luka bekas operasi dapat teratasi dan potensial terjadinya infeksi dapat dicegah.

E.   Langkah V. Rencana Tindakan
Pada penyusunan suatu rencana tindakan berdasarkan identifikasi diagnosa / masalah aktual didapatkan dan antisipasi diagnosa / masalah potensial yang akan mungkin terjadi. Perencanaan tindakan harus berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Pada tinjauan kasus perencanaan tindakan pada klien post op Histerektomi Radikal Indikasi Ca serviks yaitu menjelaskan pada klien tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan, mengobservasikan tanda-tanda vital, mangkaji tingkat nyeri dan memberi HE pada ibu tentang mobilisasi dini, gizi dan istirahat dan personal hygiene serta penatalaksanaan pemberian obat antibiotik. Dengan demikian secara garis besar tidak ditemukan adanta kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
F.    Langkah VI. Implementasi
Pada tahap pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. “A” penulis melaksanakan sesuai dengan rencana dan tidak menemukan permasalahan yang berarti karena seluruh tindakan yang berorientasi pada kebutuhan klien sehingga tujuan dapat dicapai, hal ini pula ditunjang dengan klien yang kooperatif dalam menerima saran / asuhan yang diberikan.
G.   Langkah VII. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan yaitu merupakan penelitian terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan kepada klien dengan berpedoman pada masalah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi setelah asuhan kebidanan dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 19 s.d. 21Juni 2010 pada Ny. “A" Post Op Histrektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B adalah keadaan umum ibu baik dan masalah nyeri luka bekas operasi teratasi, potensial terjadinya infeksi luka belum teratasi sehingga klien masih perlu mendapatkan perawatan yang optimal.












BAB V
PENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada Ny. “A" Post Op Histrektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar Tanggal 19 s.d. 21 Juni 2010, maka pada bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran, yaitu:
A.   Kesimpulan
1.    Diagnosa yang didapat pada kasus Ny. “A” dengan keluhan nyeri luka setelah operasi dengan indikasi Ca Serviks Stadium I B terutama saat klien bergerak adalah Post Op Histerektomi Radikal Indikasi Ca Serviks Stadium I B dengan masalah aktual nyeri luka bekas operasi dan potensial terjadi infeksi.
2.    Masalah nyeri luka bekas operasi yang dialami oleh Ny. “A” dapat teratasi, luka tetap kering dan potensial terjadinya infeksi dapat dicegah.
3.    Rencana asuhan yang diberikan pada klien meliputi; mengobservasikan tanda-tanda vital, mangkaji tingkat nyeri dan memberi HE pada ibu tentang mobilisasi dini, gizi dan istirahat dan personal hygiene serta penatalaksanaan pemberian obat antibiotik.
4.   
52
 
Prose manajemen yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masaalah sehingga merupakan alur kerja dari pengorganisasian pikiran dan tindakan sebagai suatu langkah-langkah yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi bidan kemudian didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
B.   Saran   
1.    Untuk bidan
Untuk menanggulangi Ca serviks adalah dengan upaya pendidikan kesehatan agar masyarakat paham pentingnya pemeriksaan dini. Perlu didukung dengan tersedianya petugas dan pelayanan kesehatan prima yang mampu membuat sediaan pap smear (Dokter, Bidan dan Perawat) dan tersedianya sarana laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan dalam skala missal dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan terdeteksi mengidap Ca serviks (berbagai stadium). Jika kita bisa membenahi hal-hal diatas, maka kita bisa menurunkan dan mencegah kematian akibat Ca serviks.   
2.    Untuk Klien
Diharapkan setiap wanita menghindari faktor-faktor risiko Ca serviks agar terhindar dari penyakit yang mematikan ini.
3.    Untuk Institusi
Diharapkan dapat memberi tambahan materi tentang gangguan sistem reproduksi khususnya pada mata kuliah kesehatan reproduksi, agar dalam menjalankan praktek di lahan tidak mengalami kesulitan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar