Senin, 18 Oktober 2010

bab 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Konsep Dasar Tentang Ca Serviks
1.    Defenisi  Ca Serviks
a.    Ca Serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). (Diananda Rama, 2008 ; 43)
b.    Ca Serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). (Indrawati Maya, 2009 ; 164)
c.    Ca Serviks adalah pertumbuhan sel-sel kanker dimulut rahim/serviks yang abnormal. (Santoso Budi Satmoko, 2009 ; 48)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ca Serviks adalah pertumbuhan sel-sel kanker dimulut rahim/serviks yang abnormal yang terjadi pada serviks uterus, yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim dengan liang senggama.
2.    Etiologi
12
 
Penyebab langsungnya belum di ketahui, namun ada bukti kuat kejadiannya berhubungan erat dengan sejumlah faktor eksentrik. Diantaranya yang penting yaitu insiden lebih tinggi dari mereka yang kawin daripada yang tidak kawin terutama pada gadis yang koitus pertama dialami pada usia sangat muda (<16 tahun). Insiden meningkat dengan tingginya paritas, jarak persalinan yang terlampau dekat, hubungan seksual yang sering berganti – ganti pasangan, sosial ekonomi rendah, kebiasaan merokok dan sering ditemukan pada wanita yang mengalami infeksi HPV (Human Papiloma Virus) tipe 16 dan 18 (Wiknjosastro. H, 2005. Hal 381)
3.    Patogenesis
Ca Serviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai squamo-columnar junction (SCJ). Histologik antara epitel gepeng berlapis (squamous compleks) dari porsio dengan epitel kuboid/silindris pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis serviks. Pada wanita muda SCJ ini berada diluar ostium uteri eksterna, sedang pada wanita berumur > 35 tahun, SCJ berada didalam kanalis serviks.
Pada awal perkembangannya Ca Serviks tidak memberi tanda-tanda dan keluhan. Pada pemeriksaan dengan speculum, tampak sebagai porsio yang erosive (metaplasi squamosa) yang fisiologik atau patologik. (Wiknjosastro H, 2008 ; 381)
 4.    Manifestasi Klinik
Dari anamnesis didapatkan keluhan metroragia, keputihan warna putih atau purulen yang berbau dan tidak gatal, perdarahan pascakoitus, perdarahan spontan, dan bau busuk yang khas. Dapat juga ditemukan keluhan cepat lelah, kehilangan berat badan, dan anemia. Pada pemeriksaan fisik serviks dapat teraba membesar, ireguler, terraba lunak. Bila tumor tumbuh eksofitik maka terlihat lesi pada porsio atau sudah sampai vagina. Diagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histologi dan jaringan yang diperoleh dari biopsi.(http://www.medicastore.com, diakses tanggal 13 Juni 2010)
5.    Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut :
a.      I. V. A ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
I.V.A merupakan cara sederhana untuk mendeteksi Ca Serviks sedini mungkin. Alat ini begitu sederhana sebab saat pemeriksaannya tidak perlu ke laboratorium. I.V.A tes dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat 3 sampai 5 % pada permukaan mulut rahim. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut aceto white epithelium. Hasil dari pemeriksaan ini adalah bercak putih sehingga dapat disimpulkan bahwa tes I.V.A positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar